Artikel
Kades Belo Jajaki Goa dan Bangunan Situs Sejarah di Desa Belo-Palibelo
wartadesabelopalibelo-Kades Belo-Palibelo Akhmad Fansuri menjajaki beberapa Goa yang ada di Desa Belo-Palibelo sebagai situs sejarah. Perjalanan yang dimulai pada hari Senin (5/11/2024) sudah menjajaki tiga goa yang ada di Desa Belo, penjajakan goa ini masih terus dilanjutkan karena masih ada dua gua yang belum dieksplorasi.
Perjalanan awal dimulai dari dua Goa yang berada di Lewa Mori Desa Belo. Kedua Goa tersebut dikisahkan sebagai tempat persembunyian dan sekaligus tempat pembuatan kertas yang bahan bakunya dari jerami. Orang-orang Jepang atau Nipon memanfaatkan tempat itu sebagai tempat perlindungan dan produksi kertas dengan mempekerjakan masyarakat lokal.
Hari kedua menjajaki Goa Temba Na'e Desa Belo yang merupakan Goa yang dipakai oleh penjajah Jepang untuk menyimpan mesiu atau bahan pembuatan amunisi.
"Kami lakukan eksplorasi beberapa Goa peninggalan Jepang ini dalam rangka untuk memperkenalkan dan mengingat tentang sejarah yang terjadi di Desa Belo-Palibelo" ungkap Akhmad Fansuri.
"Masih banyak situs di Desa Belo yang ingin kita ungkap agar generasi sekarang dan akan datang juga bisa tau tentang sejarah yang terjadi di Desa Belo-Palibelo" lanjutnya.
Kades Belo juga ungkap sejarah bangunan Uma Me'e yang saat ini masih berdiri kokoh walaupun kurang perawatannya.
"Harapan kami semoga kedepannya Bangunan Uma Me'e ini bisa dijadikan Museum yang berada di Wilayah Kae Bima" lanjutnya lagi.wartadesabelopalibelo-Kades Belo-Palibelo Akhmad Fansuri menjajaki beberapa Goa yang ada di Desa Belo-Palibelo sebagai situs sejarah. Perjalanan yang dimulai pada hari Senin (5/11/2024) sudah menjajaki tiga goa yang ada di Desa Belo, penjajakan goa ini masih terus dilanjutkan karena masih ada dua gua yang belum dieksplorasi.
Perjalanan awal dimulai dari dua Goa yang berada di Lewa Mori Desa Belo. Kedua Goa tersebut dikisahkan sebagai tempat persembunyian dan sekaligus tempat pembuatan kertas yang bahan bakunya dari jerami. Orang-orang Jepang atau Nipon memanfaatkan tempat itu sebagai tempat perlindungan dan produksi kertas dengan mempekerjakan masyarakat lokal.
Hari kedua menjajaki Goa Temba Na'e Desa Belo yang merupakan Goa yang dipakai oleh penjajah Jepang untuk menyimpan mesiu atau bahan pembuatan amunisi.
"Kami lakukan eksplorasi beberapa Goa peninggalan Jepang ini dalam rangka untuk memperkenalkan dan mengingat tentang sejarah yang terjadi di Desa Belo-Palibelo" ungkap Akhmad Fansuri.
"Masih banyak situs di Desa Belo yang ingin kita ungkap agar generasi sekarang dan akan datang juga bisa tau tentang sejarah yang terjadi di Desa Belo-Palibelo" lanjutnya.
Kades Belo juga ungkap sejarah bangunan Uma Me'e yang saat ini masih berdiri kokoh walaupun kurang perawatannya.
"Harapan kami semoga kedepannya Bangunan Uma Me'e ini bisa dijadikan Museum yang berada di Wilayah Kae Bima" lanjutnya lagi.