Artikel
SEJARAH DESA BELO
SEJARAH DESA BELO
- ASAL USUL/LEGENDA DESA
Pada masa penjajahan Belanda, kampung Belo sudah dikenal sebagai komunitas masyarakat yang hidupnya mengandalkan pertanian sebagai kegiatan pokok masyarakatnya dan juga memanfaatkan laut/pesisir untuk mencari ikan. Setelah adanya kekuasaan jajahan BELANDA beralih ke NICA maka kampung Belo dan lebih di kenal sebagai UMA ME’E menjadi pusat kendali Pasukan NICA dan mengamankan penguasaan Wilayah Lapangan/Pali untuk penerbangan. Pada saat itu maka para perompak NICA mencoba menguasai Wilayah Kae dengan jalur laut. Pada saat itu ada salah seorang mayarakat Belo bernama PABELO yang menghalangi upaya NICA tersebut dengan melakukan perlawanan. Atas keberaniannya tersebut maka wilayah disekitar itu dinamakan Belo dan Palibelo. Setelah negara bersama masyarakat mengusir NICA maka Belo mulai tertata dari sisi pemerintahan Desanya hingga sampai dengan hari ini.
1.2 SEJARAH PEMERINTAHAN DESA
Desa Belo telah didirikan sejak tahun 1958 dengan berstatus sebagai Gelarang yang di pimpin oleh AMA EDO dan lokasi desa hanya meliputi kampung belo, sejak tahun 1963 terjadi penggabungan kampung Bre dan Padolo ke Desa Belo karena terjadinya perpindahan lokasi pemukiman kampung Bre dan Padolo disekitar Wilayah Kampung Belo. Maka pada tahun 1963 secara resmi Desa Belo meliputi 3 (tiga) kampung/dusun yaitu Dusun Belo, Bre dan Padolo.
Tahun 1968 – 1976 kepemimpinan Desa dipimpin oleh H. MANSYUR.
Tahun 1976 – 1984 dipimpin oleh H. AHMAD ISMAIL.
Tahun 1984 – 1990 di pimpin oleh H. ISMIL D.
Tahun 1990 – 2002 yaitu 2 (dua) periode kepemimpinan Desa oleh H. MUKHTAR HAR. Tahun 2002 – 2007 dipimpin oleh M. FAGIH, SE
Tahun 2007 – 2013 dipimpin oleh M. JABAR MUHAMMAD
Tahun 2013 – 2019 dipimpin oleh H. A. LATIF H. M. ALI, SH.
Pada tahun 2012 terjadi pemekaran Desa Belo menjadi 3 Desa Yaitu Desa Belo, Desa Bre dan Desa Padolo .
sampai sekarang Tahun 2020 – 2026 dipimpin oleh Bapak AKHMAD
Sejarah pemerintahan desa Belo ternyata tidak bisa dipisahkan dengan sejarah penguasaan negara ini oleh penjajah mulai dari pejajahan Belanda, Jepang, NICA sampai kembali kepada pemerintah yang syah NKRI. Pada masa penguasaan oleh NICA maka pola pemerintahan Desa bernama GELARANG yang dipimpin oleh seorang yang dikenal dengan DARI (saat ini kepala Desa). Pada tahun 1980 istilah Gelarang berubah menjadi istilah Kepala Desa yang dibantu oleh LMD. terus berlanjut sehingga sekitar Tahun 2003 maka Pemerintah Desa di bantu oleh lembaga Desa yaitu LKMD dan BPD. Dengan adanya Undang-Undang Desa dan Perda No. 06 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa. Perda Kab. Bima No. 07 Tahun 2006 Tentang BPD. Perda Kab. Bima No. 08 Tahun 2006 Tentang Perangkat Desa, sehingga pengaturan Tata Kelola Pemerintahan Desa menjadi sangat baik.