Artikel
Cegah stunting melalui gebrak Bimantika di Desa Belo
Selasa, 22 Desember 2020 Pemerintah Desa Belo mengadakan kegiatan monitoring dan Evaluasi pelaksanaan aksi Konvergensi pencegahan dan penanganan Stunting yang di laksanakan Di Aula kantor Desa Belo Kecematan Palibelo Kabupaten Bima.
Kegiatan Evaluasi Konvergensi stunting tersebut dihadiri oleh tim gebrak Bimantika yaitu : Tita Masitah,SP,M.Si (Kasi Gizi Dikes) Rahmawaty S. Ummy, ST (Kasi Pengembangan Adat dan sosial budaya Dinas PMD) Iman Ridwansyah, ST ( Kasubid Sosbud dan pemerintahan Bappeda) Rosihan Anwar, SKM ( Kasi Reproduksi dan Kesehatan keluarga)
M yasin ( Koordinator PKH )
Kader Posyandu, PKK, Kepala Dusun, Ketua RT Dan RW, Ibu-ibu hamil dan Ibu-ibu balita yang ada di Desa Belo
Kepala Desa Belo Akhmad dalam sambutannya menyampaikan dalam Evaluasi Konvergensi Stunting tersebut di karena kan kondisi stunting di Desa Belo yang menjadi Lokus Penanggulangan Stunting.
" Saya berharap semua pihak terlibat dalam penanggulangan stunting di Desa, terutama para kader posyandu yang ada di Dusun. karena Kader Posyandu adalah Ujung tombak dalam menyukseskan Program nasional ini.
Selanjutnya Tita Masitah,SP,M.Si (Kasi Gizi Dikes) Mewakili Dinas Kesehatan Kabupaten Bima menyampaikan bahwa peran dinas sebagai pengambil kebijakan penanggulangan stunting di Tiap Desa.
Semua Desa telah melaksanakan kegiatan Rembug Stunting sebagai forum awal konvergensi stunting. Tahapnya adalah pembentukan Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang khusus bertanggungjawab terhadap penanggulangan stunting.
Kemudian adanya sekretariat bersama yang disebut Rumah Desa Sehat (RDS) bertugas dalam pelayanan kesehatan pencegahan dan penanganan stunting di Desa. Selanjutnya para kader PKM harus memantauan balita 0-23 bulan dan ibu hamil di tiap Rt dan Dusun.
Di tempat yang sama Dinas BKBN Yang di wakili Oleh, Rosihan Anwar, SKM ( Kasi Reproduksi dan Kesehatan keluarga) Bahwa Pengasuhan anak 1000 HPK adalah Salah satu programnya BKB (Bina Keluarga Balita) yang tujuannya adalah anak cerdas, berkarakter dan mandiri.
Harapannya orang tua selalu memantau dan menganalisa secara dini dan mandiri agar anaknya bisa sehat dan bisa di minimalkan terjadinya resiko tumbuh kembang anak, gizi buruk dan stunting.
Setelah kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pemberian Bantuan kepada Para ibu-ibu hamil dan balita dalam Bentuk sembako sebagai salah satu upaya untuk pencegahan stunting.