wartadesabelopalibelo-Dalam upaya memperkuat perlindungan terhadap anak di tingkat desa, Pemerintah Desa Belo, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, menunjukkan komitmennya dengan mengirim relawan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) untuk mengikuti pelatihan manajemen dan penanganan kasus kekerasan terhadap anak. Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Mataram dan diikuti oleh peserta dari 10 kota/kabupaten se-Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pelatihan ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam meningkatkan kapasitas aktivis PATBM serta Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) dalam menangani berbagai kasus yang melibatkan anak, mulai dari kekerasan fisik, psikis, hingga eksploitasi.
Kepala Desa Belo, dalam pernyataannya, menyampaikan bahwa pengiriman relawan PATBM ini adalah langkah konkret dalam mendukung program nasional perlindungan anak. “Kami menyadari bahwa perlindungan anak harus dimulai dari desa. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas relawan adalah hal yang sangat penting,” ujarnya.
Pelatihan ini memberikan berbagai materi strategis seperti manajemen kasus kekerasan terhadap anak, mekanisme pelaporan, koordinasi dengan lembaga terkait, hingga pendekatan psikososial bagi anak korban kekerasan. Selain itu, peserta juga dibekali dengan keterampilan advokasi serta pemahaman terhadap kebijakan dan regulasi perlindungan anak.
Relawan PATBM Desa Belo yang mengikuti pelatihan mengaku mendapat banyak pengetahuan dan semangat baru. “Kami sangat bersyukur bisa terlibat. Ini akan memperkuat langkah kami di desa untuk menjadi garda terdepan dalam melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan dan pelanggaran hak,” ujar Ita Puspita relawan PATBM Desa Belo-Palibelo
Dengan partisipasi aktif dalam pelatihan ini, Pemerintah Desa Belo berharap terbentuknya sistem perlindungan anak yang lebih tangguh di tingkat desa, sekaligus mendorong keterlibatan masyarakat secara menyeluruh untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak.