Artikel
SMANSALIBEL GELAR PENTAS KOLOSAL PADA PEMBUKAAN STQ XVIII TK. KABUPATEN BIMA
STQ Ke-XXVIII Tingkat Kabupaten Bima akan berlangsung selama sepekan mulai tanggal 4 sampai dengan 10 November 2022 di Arena Utama Lapangan Sepak Bola Desa Panda Kecamatan Palibelo.
Bupati Bima yang didampingi Wakil Bupati Drs. H. Dahlan M. Noer, para pimpinan DPRD d Unsur Forkopimda, Sekda Drs.H. M.Taufik HAK M.Si yang juga Ketua LPTQ Kabupaten Bima dan Camat Palibelo Drs Darwis melakukan pemukulan bedug menandai dimulainya event tahunan bernuansa religius itu.
Bupati yang akrab disapa Umi Dinda ini dalam sambutannya mengajak seluruh elemen untuk membangun bidang keagamaan. “Saya juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung pemerintah daerah agar agenda membangun masyarakat religius ini dapat kita wujudkan dan dalam jangka panjang mewujudkan masyarakat yang Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur sesuai dengan cita-cita Al – Quran”. Ungkap Bupati.
Sebagai tampilan penutup di acara pembukaan STQ tersebut, SMANSALIBEL (SMA N 1 PALIBELO) menyuguhkan pagelaran Drama Tari Kolosal yang melibatkan siswa-siswi dan pengajar pada SMANSALIBEL. Garapan yang mengambil Tema Bima di Abad XVII menggambarkan tentang kedamaian kehidupan masyarakat dana Mbojo dan kehadiran para ulama yang disambut antusias oleh masyarakat dan Sultan Bima. Akulturasi budaya Islam menjadi sangat kental sehingga dana Mbojo dikenal sebagai serambi Mekkah kedua dari Aceh. Pentas yang dikemas apik berdurasi 45 menit memadukan drama, Tari dan musik begitu memukau para undangan yang juga ikut dilibatkan dalam bershalawat bersama saat pentas berakhir. Buah karya ini tentunya tidak terlepas dari kawalan para seniman seperti Akhmad Fansuri, Bram Pajarewo, Heny Kusumawati, Rahma, Nurul Fadilah dan lainnya serta dikoordinir langsung oleh Hj. Eros Sutianah, MPd (Kepala SMA N 1 Palibelo).
"Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan kepada SMANSALIBEL untuk menunjukkan kreatifitas seni yang terbaik pada acara Pembukaan STQ ke-XVIII tingkat Kabupaten Bima tentang Bima dan Islam di Abad ke-XVII melalui drama tari yang melibatkan 80-90 personil yang terdiri dari siswa-siswi, guru dan seniman di Palibelo" ungkap Hj. Eros Sutianah, MPd saat usai pagelaran.
red.@f