Sejarah kelam tentang RUMAH HITAM (Uma Me'e) masih membekas pada orang-orang tua terdahulu dan tentunya menyisakan cerita tentang air mata kesedihan kala penjajahan NICA menguasai Bima.

Hari ini bekas-bekas bangunan sejarah masih berdiri kokoh walaupun sedikit tidak terurus tetapi nama UMA ME'E (Rumah Hitam) masih sangat familiar bagi masyarakat Palibelo dan Bima pada umumnya.

Disamping bangunan tua itu tertata sebuah taman yaitu Taman Uma Me'e yang merupakan salah satu ikon Palibelo disamping Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima. Geliat aktifitas masyarakat dan Pemerintah Desa Belo dalam menata kemajuan desanya berusaha merubah wajah taman sebagai tempat/wahana bermain yang ramah anak, tentunya ini didukung oleh adanya Forum Anak "Tangguh" Desa Belo dan Relawan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM BELOMANTIKA).

Aktifitas lain yang dilakukan menjadikan taman sebagai wahana olahraga/senam bersama disetiap Minggu pagi bersama ibu-ibu dilingkup Palibelo. Hal lain yang menarik adalah hadirnya upaya-upaya cerdas dalam pemberdayaan pemuda dan masyarakat desa adalah menempatkan lapak-lapak untuk pilihan menu makanan dan minuman yang ada di Taman Uma Me'e. Salah satunya adalah Lapak PUTRI yang menjual sate dan ayam bakar serta Lapak SAMBO (Sanggili Mbojo) yang menyajikan makanan dan minuman racikan anak-anak muda kreatif.

Tak heran Lapak PUTRI dan SAMBO di RUMAH HITAM (Uma Me'e) mulai dikenal dan memberikan nilai ekonomis bagi pelaku usahanya.

Kades Belo-Palibelo Akhmad Fansuri yang sedang berada di taman Uma Me'e, Sabtu 29 Oktober 2022 mengajak agar bisa sama-sama merawat dan memanfaatkan taman dengan sebaik-baiknya agar bisa memberikan nilai positif bagi penyediaan tempat bermain ramah anak sekaligus untuk pengembangan usaha kawula muda dan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan ekonominya.

"Dulu kalau kita mau cari makanan atau minuman harus ke Tente atau Kota Bima tetapi sekarang sudah ada PUTRI dan SAMBO di RUMAH HITAM (Taman Uma Me'e)" imbuhnya lagi sambil tersenyum.

red.@f